0

Tips saat tersesat di hutan

Selasa, 21 Agustus 2012
Share this Article on :



Banyak kejadian sesorang atau kelompok tersesat di hutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi bila kita mengetahui teknik survival, tidak perlu takut.
Survival adalah suatu teknik seni bertahan hidup di alam terbuka dengan menghadapi kondisi atau keadaan yang tidak menentu.
Sedangkan orang yang melakukan survival disebut Survivor.








Survival yang terdiri dari delapan huruf mempunyai arti tersendiri.
Definisi Survival terkandung dalam singkatan kedelapan huruf tersebut, yaitu :
S = Sadari, Sadari diri sendiri.

U = Untung dan rugi ada pada diri sendiri.

R = Rasa takut dan putus asa hilangkan.

V = Vacum, isilah kekosongan.

I = Ingat dimana anda berada.

V = Viva, hargailah hidupmu.

A = Adat istiadat setempat harus dipatuhi.

L = Latih dan belajarlah selalu.



 


sebagai penekanan, yaitu perlu adanya doa sebagai penguat batin survivor dan ketabahan hati guna mencapai keselamatan dan sampai pada tujuan yang diharapkan. Dalam keadaan tersesat ada Pedoman yang harus selalu diperhatikan dan harus selamanya diingat oleh semua orang yang biasa melakukan perjalanan jauh yaitu STOP yang merupakan kependekan dari :

S = STOP / SEATING, berhenti dan beristirahatlah, jangan panik.

T = THINKING, berfikir positif dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.

O = OBSERVE, amati keadaan disekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang ada dan

hindari hal-hal yang tidak perlu.

P = PLANING, buat keputuskan yang akan dilakukan dengan memikirkan konsekuensinya.



Dalam melakukan survival seseorang harus mempunyai sikap dan mental yang mendukung survival, oleh karenanya seorang survivor perlu mempunyai sikap sebagai berikut :


1. Semangat untuk hidup. Tanpa semangat untuk hidup segala apa yang diperjuangkan akan sia-sia, dengan semangat ini akan tumbuh kekuatan, pantang menyerah dalam menghadapi permasalahan sesulit apapun.
2. Kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri akan timbul perasaan dan kekuatan untuk melaksanakan sesuatu dengan segala penuh keyakinan.
3. Akal sehat. Dalam melakukan apapun kadang kita kurang mengendalikan pikiran kita sendiri apalagi dalam keadaan yang panik.
4. Disiplin dan rencana kegiatan yang matang.
5. Kemampuan belajar dari pengalaman dan materi alam bebas.
6. Pengetahuan tentang rimba, laut dan lingkungan, serta memiliki pengetahuan tentang ekologi dan biologi.


Ada beberapa pedoman yang harus diingat apabila anda ingin mencari jalan keluar jika tersesat yaitu :

1. Usahakan kembali ke jalan semula. Apabila anda sudah merasa tersesat, usahakan kembali ke jalan semula (yang sebelumnya anda lewati). Untuk mempermudah apabila melintasi hutan yang belum pernah anda lewati, gunakanlah string text, string line, atau penunjuk arah (pemberi jejak) yang lain yang bisa ditempatkan pada pohon, ranting, atau tanah. Hal ini juga mempermudah penolong dalam mengetahui keberadaan anda.
2. Mengikuti jalan di punggungan, jangan di lembah. Apabila anda berada di punggungan akan lebih mudah terlihat oleh orang lain dari pada di lembah. Biasanya jalur pendakian dibuat di punggungan.
3. Jangan mengikuti arah sungai. Karena sungai merupakan sumber kehidupan, dan merupakan tempat minum binatang liar. Disarankan turun ke sungai hanya untuk mengambil air saja.


Apabila keadaan memaksa anda untuk tidak mungkin kembali maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Membuat tempat berlindung. Hal ini sangat penting untuk melindungi kita dari hujan dan panas. Ada beberapa macam tempat berlindung (bivac) yaitu bivac alam semisal gua, lubang pohon, atau cerukan tanah. Bivac buatan bisa dengan menggunakan ranting pohon dan dedaunan atau menggunakan ponco (jas hujan).
2. Mencari air dan makanan. Air dan makanan sangat penting dalam menunjang kehidupan kita. Air bisa didapatkan dari sungai, hujan, tumbuhan rambat atau berdaun lebar, dan embun. Jangan sekali-kali mengambil air tergenang di rawa terutama yang berwarna hitam dan kehijau-hijauan. Makanan yang bisa dimakan bisa berasal dari tumbuhan dengan ciri-ciri warnanya tidak mencolok, tidak hidup menyendiri, getahnya tidak berasa gatal, dan dikelilingi binatang. Makanan juga bisa berasal dari binatang misalnya babi hutan, semua jenis unggas terutama telurnya, katak hijau, belalang, cacing sondari, ikan, udang, tikus, biawak, kadal, dan ular. Khusus untuk ular, satu jengkal dari kepala dan buntutnya dibuang.
3. Membuat api. Api berguna dalam memberi penerangan, penghangat tubuh, memasak, menghindari binatang buas, dan penghilang rasa takut. Selain itu api berguna sebagai alat komunikasi (isyarat)dan mempermudah penolong dalam mencari anda.


Dari pada kita tersesat lebih baik kemungkinan itu diminimalisir dengan pemahaman medan pendakian serta jalur yang akan dilalui, selalu memperhatikan perubahan cuaca, bawalah perbekalan yang lebih dari cukup misal pendakian selama 4 hari dengan logistik cukup untuk 5-6 hari, jangan pernah memisahkan diri sendirian dari kelompok, dan selalu mendaftarkan diri sesuai prosedur pada pos pendakian.


berikut ini beberapa tahayul yang masih berlaku di hutan:
1. Sebelum berangkat, ambil 3-4 lembar daun dan masukkan ke dalam saku atau tas.
   iki kebiasaan dayak basap rek..
2. Pas lagi ma'em di hutan, ambil selembar daun terus sisihkan sedikit makanan diatas
    daun tadi. ini juga kebiasaan dayak basap
3. Kalo pas udah gk kedengeran suara apa2 termasuk suara hewan, mending mundur
    teratur/ perbanyak dzikir.
4.  Kalo udah bener2 kesasar, buka baju dan pakai dengan terbalik.
 





Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar